.

Demi Pilpres 2019, Prabowo Disebut Akan Bertemu SBY, Apa yang Mereka Bicarakan?

Demi Pilpres 2019, Prabowo Disebut Akan Bertemu SBY, Apa yang Mereka Bicarakan?

Demi Pilpres 2019, Prabowo Disebut Akan Bertemu SBY, Apa yang Mereka Bicarakan?



Berita Terdalam - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan bertemu Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam waktu dekat.

"Yah pak Prabowo dan pak SBY masih terus mencocokan waktu," ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (24/7/2017).

Muzani memaparkan Prabowo selama beberapa waktu ke depan sedang sibuk dengan jadwalnya. Karena itu dua Ketua Umum partai belum bisa dijadwalkan bertemu.

Ketua memliki agenda yang padat dan Insya Allah dalam waktu dekat beliau akan ketemu pada waktu yang cocok," kata Muzani.

Muzani memaparkan dari sisi waktu masih terlalu dini untuk melakukan koalisi dengan Demokrat. Karena pemilu akan berlangsung pada April 2019.

Tapi menurut rancangan dari agenda KPU itu sekitar bukan September tahun depan harus diumumkan koalisi capres dan pasangannya," kata Muzani.

Setidaknya akhir tahun ini atau awal tahun depan Gerindra kata Muzani sudah mulai tergambar koalisinya. Karena itu Prabowo mulai mendekat kepada SBY dalam waktu dekat ini.

Tahun ini atau awal tahun depan sudah tergambar pembicara pembicaraan yang di sana sudah harus dilakukan dari sekarang. Sekalipun pembicaraan final itu belum tentu menggambarkan apa yang dibicarakan hari ini," kata Muzani.

Sebelumnya sudah tersiar kabar jika Partai Demokrat mewacanakan mengusung putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pilpres 2019, sedangkan Gerindra akan kembali mengusung Prabowo.
Read More
Budi Waseso sebut penemuan sabu 1 ton bukan prestasi membanggakan

Budi Waseso sebut penemuan sabu 1 ton bukan prestasi membanggakan

Budi Waseso sebut penemuan sabu 1 ton bukan prestasi membanggakan


Berita Terdalam - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menyebut prestasi kepolisian mengungkap penyelundupan 1 ton sabu, bukan sesuatu membanggakan. Ini dikarenakan jumlah sabu berhasil masuk di Indonesia lebih besar.

Penemuan 1 ton itu enggak buat saya bahagia dan bangga, yang lolos lebih dari itu," kata Waseso dalam acara Mukernas II DPP PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (20/7).

Mantan Kabareskrim Polri, ini mengaku kecolongan atas penyelundupan sabu 5 ton masuk ke Indonesia beberapa waktu lalu. Itu dikarenakan teknologi para penyelundup narkoba lebih canggih dibanding milik BNN.

Budi mengaku telah menemui salah satu produsen narkotika di Tiongkok, menyuplai barang haram tersebut ke Indonesia. Ternyata pembuatan narkotika di Tiongkok diperbolehkan dan pemerintah setempat tak diberi kewenangan untuk mencegah.

"Ternyata di sana enggak melarang berbuat apa saja kecuali kejahatan. Waktu saya ke Cina, itu saya minta hentikan narkoba di tempat asal tapi enggak bisa," ungkap Waseso.

Selain Cina, ada 11 negara juga memproduksi narkoba untuk pasar Indonesia. Setidaknya ada 72 jaringan aktif membantu menyebarkan narkotika di Indonesia.

Dari hasil penelusurannya, Indonesia menjadi konsumen jenis narkoba. Berbeda dengan negara lain. Biasanya hanya beberapa jenis narkotika dikonsumsi warganya.

"Amerika Serikat itu narkoba cuma 6 jenis, Amsterdam (Belanda) 5 jenis, Kolombia 3 jenis, Rusia 3 jenis, Prancis 3 jenis. ENggak ada yang lebih dari 7 jenis," kata dia.

Sebaliknya di Indonesia ada ratusan jenis narkotika yang dikonsumsi warganya. "Di Indonesia semua jenis ada. 800 jenis baru narkoba juga ada di Indonesia," terangnya.
Read More
Setya Novanto Jadi Tersangka, Fahri Hamzah: Untuk Menghibur Publik

Setya Novanto Jadi Tersangka, Fahri Hamzah: Untuk Menghibur Publik

Setya Novanto Jadi Tersangka, Fahri Hamzah: Untuk Menghibur Publik


Berita Terdalam - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ikut angkat bicara soal penetapan Setya Novanto sebagai tersangka kasus e-KTP yang ditangani KPK. Menurut Fahri, penetapan tersebut hanya untuk menghibur publik.

Ya kan memang sudah di rencanakan dari awal kan bahwa mau ditersangka kan. Itu sudah direncanakan dari awal untuk menghibur publik, bagus lah," kata Fahri saat dihubungi wartawan, Senin (17/7/2017).

Ya kan ketua KPK yang ngomong kami tidak akan mengecewakan ya. Gitu aja," imbuhnya.

Fahri mengatakan, Selasa (18/7) besok pimpinan DPR baru akan menggelar rapat. "Besok lah, kita besok mau rapim (rapat pimpinan) pagi jam 10," ujar Fahri

Fahri sempat mengatakan kasus e-KTP itu tidak ada dan hanya rekayasa. Dengan penetapan tersangka ini, Fahri menuding KPK hanya ingin memenuhi janji kepada masyarakat.

Ya makannya seperti yang sudah dikatakan oleh pimpinan KPK itu, karena ini kan tidak boleh antiklimaks. Publik kan menginginkan tersangka baru, ya sudah sudah ditetapkan tersangka sesuai janji pimpinan KPK kan," tutur Fahri

Fahri menceritakan ketika Novanto selesai menjalani pemeriksaan, ia sempat menanyakan bagaimana hasilnya. Menurutnya, hingga saat ini Novanto belum mengetahui alat buktinya.

"Belum (komunikasi dengan Novanto) kemarin waktu pulang dari pemeriksaan katanya nggak ada masalah jadi memang alat buktinya belum diketahui juga sama Pak Nov sampai sekarang," cerita Fahri.

Ia memastikan Novanto akan hadir pada sidang paripurna, Selasa (18/7). "Kan dia nggak ditahan. Adalah kok dia (Novanto)," tutupnya.
Read More
Wow, Pria Ini Buron Selama 45 Tahun Akhirnya Ketangkap Di Jepang

Wow, Pria Ini Buron Selama 45 Tahun Akhirnya Ketangkap Di Jepang

Wow, Pria Ini Buron Selama 45 Tahun Akhirnya Ketangkap Di Jepang




Berita Terdalam - Seorang pria tersangka pembunuh yang melarikan diri selama lebih dari 45 tahun telah ditangkap di Jepang.

Pria bernama Masaaki Osaka itu adalah seorang revolusioner sayap kiri, seperti dilaporkan situs berita surat khabar Inggris, The Independent, Jumat (9/6/2017).

Osaka didakwa membunuh seorang perwira polisi, Tsuneo Nakamura (21), ketika melakukan demonstrasi di Tokyo, 14 November 1971, demikian menurut Japan Times.

Pria yang kini berusia 67 tahun itu ditangkap polisi Osaka pada 18 Mei 2017 karena melakukan kejahatan yang lain.

Hasil identifikasi melalui beberapa tes DNA, Selasa (6/6/2017), polisi memastikan pria itu adalah Masaaki Osaka, hampir lima dekade ini dicari polisi karena kasus pada November 1971.

Osaka menghindari penyidik selama lebih dari 45 tahun setelah dia melukai Nakamura dengan menggunakan bom molotov pada tahun 1971.

Osaka adalah anggota Komite Nasional Liga Komunis Revolusioner Jepang, yang sering disebut sebagai Chukaku-ha atau "faksi inti tengah",  demikian Japan Times melaporkan.

Awalnya dia ditangkap karena diduga menghalangi polisi yang menggerebek sebuah apartemen yang digunakan sebagai tempat persembunyian Chukaku-ha saat mencari rekan aktivisnya.

Polisi mengatakan Osaka bisa tetap berada dalam pelarian begitu lama karena rekan partainya bersimpatik membantunya.

Masa pelarian Osaka adalah yang terlama jika dibandingkan dengan pelaku tersangka kejahatan besar lainnya, demikian Badan Kepolisian Nasional.

Pihak berwenang menduga kelompok Chukaku-ha secara sistematis mendukungnya selama ini. Sekarang dia dibawa ke Tokyo untuk proses hukum selanjutnya.
Read More
Buwas Yakin Jaringan 1 Ton Sabu Kerja Sama dengan Penghuni Lapas

Buwas Yakin Jaringan 1 Ton Sabu Kerja Sama dengan Penghuni Lapas

Buwas Yakin Jaringan 1 Ton Sabu Kerja Sama dengan Penghuni Lapas
Berita Terdalam - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso (Buwas) meyakini ada keterlibatan penghuni lembaga permasyarakatan (lapas) dalam kegiatan penyelundupan 1 ton sabu asal China yang digagalkan polisi di Merak, Banten. Buwas mengatakan keterkaitan itu sedang ditelusuri.

"(Jaringan sabu 1 ton dengan penghuni lapas) Itu sedang diikuti, saya yakin ada," kata Buwas di Komplek Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2017).

"Sekarang sedang penelusuran di semua wilayah. Kita kerja sama Polri, TNI, Bea Cukai. Sudah ketangkap PMJ, kita sama-sama pengungkapan lanjutannya," ujar mantan Kabareskrim Polri ini.

Menurutnya proses ungkap tuntas jaringan besar akan efektif bila dilakukan dilakukan bersama-sama. Aparat juga akan menyasar dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terkait jaringan 1 ton sabu ini.

"Nanti penelusuran TPPU kita sama-sama, penelusuran jaringan kita juga sama-sama. Sekarang mana bagian BNN, mana bagian kepolisian, mana bagian Bea Cukai dan juga melibatkan BIN kita serahkan karena kita bicara mengenai negara bangsa ini," terang Buwas.

Kamis (13/7) kemarin, aparat gabungan Polda Metro Jaya dan Polresta Depok berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 1 ton sabu. Sabu tersebut berasal dari China dan diselundupkan lewat jalur laut, melalui Pelabuhan Merak, Banten.

Penangkapan terbesar sepanjang sejarah ini terungkap setelah Polri menerima informasi dari Kepolisian Taiwan bahwa akan ada pengiriman sabu ke Indonesia dalam jumlah besar oleh 6 WN Taiwan.

Namun saat penangkapan, polisi hanya mendapatkan 4 pelaku. Mereka adalah:

1. Lin Ming Hui (WN Taiwan-ditembak mati)
2. Chen Wei Cyuan (WN Taiwan-ditangkap)
3. Liao Guan Yu (WN Taiwan-ditangkap)
4. HYL (WN Taiwan-sempat kabur dan berhasil ditangkap)
Read More
Terlalu Berani Seorang Pria Membawa Senjata Air Sofgun Ke Kantor Polisi

Terlalu Berani Seorang Pria Membawa Senjata Air Sofgun Ke Kantor Polisi

Terlalu Berani Seorang Pria Membawa Senjata Air Sofgun Ke Kantor Polisi



Berita Terdalam - Seorang pria berinisial BU (37) diamankan polisi. Sebelumnya, dia ketahuan membawa senjata jenis airgun ketika memasuki kantor Polsek Sunggal di Medan, Sumatera utara (Sumut).

Pria mengaku sebagai wartawan berinisial BU (37). Dia merupakan warga Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang," kata Kapolsek Sunggal Kompol Daniel Marunduri dalam keterangannya, Rabu (12/7/2017).

Daniel mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Selasa (11/7) sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu, BU hendak berkunjung ke Polsek Sunggal, Jalan TB Simatupang.

Unit Reskrim Polsek Sunggal mengamankan seorang laki-laki mengaku sebagai wartawan hendak berkunjung ke Polsek. Lalu dilakukan pemeriksaan karena membawa tas sandang," ujarnya.

Saat dilakukan pemeriksaan, BU melarikan diri. Petugas yang mengetahui hal itu kemudian mengejarnya.

"Setelah diamankan, dilakukan pemeriksaan dan ditemukan sepucuk airgun MP-654-K cal-4,5 MM dan lengkap dengan amunisi serta tidak memiliki izin," terang Daniel.

Kepada petugas, BU mengaku airgun tersebut miliknya. Ia membeli airgun pada 3 tahun yang lalu dengan harga Rp 6 juta.

"Dia mengaku untuk jaga diri. Selain itu, ditemukan barang bukti sebuah botol minyak wangi yang berisi 48 butir peluru besi airgun, sebuah HT, sebuah tas sandang," jelasnya.

Kini, BU beserta barang bukti sudah diamankan di Mapolsek Sunggal. Petugas masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Jadi, (pemeriksaan) ini dalam kesiapsiagaan kita untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Setiap pengunjung di cek identitas serta barang bawaannya," tutup Daniel.
Read More
Anggota DPR Kompak Bantah Dakwaan e-KTP, Ini Kata KPK

Anggota DPR Kompak Bantah Dakwaan e-KTP, Ini Kata KPK

Anggota DPR Kompak Bantah Dakwaan e-KTP, Ini Kata KPK



Berita Terdalam - Saksi unsur DPR yang dipanggil KPK kompak menolak isi dakwaan kasus korupsi e-KTP dengan membantah menerima aliran dana dan tidak mengenal tersangka Andi Agustinus alias Andi Narogong. KPK menyebut penanganan perkara tidak bergantung pengakuan.

"Soal bantahan-bantahan saya kira soal posisi KPK masih sama. Sejak KPK melakukan penanganan kasus korupsi kami tidak bergantung pada bantahan atau pengakuan pihak-pihak," tegas Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Senin (10/7/2017).

Sebagian besar saksi yang dihadirkan KPK juga pernah menjadi saksi sebelumnya di persidangan dengan terdakwa Irman dan Sugiharto. Dalam kesaksian terhadap Andi Narogong, mereka mengaku dimintai keterangan tak jauh berbeda.

Tentu kita butuh melakukan pemeriksaan kembali terhadap saksi-saksi tersebut. Meskipun mereka sudah menyampaikan di persidangan untuk Irman dan Sugiharto, ketika kita melakukan penyidikan baru untuk tersangka yang lain, menurut hukum acara, maka kami perlu melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi tersebut. Tentu ketika ada informasi baru kita akan lakukan klarifikasi lebih lanjut," papar Febri.

Secara umum konstruksinya sama, tapi ada pendalaman-pendalaman tertentu terkait perbuatan tersangka," imbuhnya.

Dalam pemeriksaan saksi klaster politik yang dilakukan KPK sejak pekan lalu, beberapa anggota maupun eks anggota DPR menyangkal menerima duit haram e-KTP. Mereka juga menyatakan tak pernah mengenal, apalagi berkomunikasi dengan Andi Narogong.

Merka yang membantah adalah antara lain Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. Ada pula Anggota Komisi VIII Abdul Malik Haramain, Anggota Komisi II Arif Wibowo, mantan Ketua DPR Marzuki Alie, Anggota Komisi VIII Khatibul Umam, dan Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini. Terakhir, mantan pimpinan Komisi II DPR Taufiq Effendi dan Teguh Juwarno.
Read More

Search This Blog

Blog Archive

Demi Pilpres 2019, Prabowo Disebut Akan Bertemu SBY, Apa yang Mereka Bicarakan?

Demi Pilpres 2019, Prabowo Disebut Akan Bertemu SBY, Apa yang Mereka Bicarakan? Berita Terdalam - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subiant...