.

Buwas Yakin Jaringan 1 Ton Sabu Kerja Sama dengan Penghuni Lapas

Buwas Yakin Jaringan 1 Ton Sabu Kerja Sama dengan Penghuni Lapas
Berita Terdalam - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso (Buwas) meyakini ada keterlibatan penghuni lembaga permasyarakatan (lapas) dalam kegiatan penyelundupan 1 ton sabu asal China yang digagalkan polisi di Merak, Banten. Buwas mengatakan keterkaitan itu sedang ditelusuri.

"(Jaringan sabu 1 ton dengan penghuni lapas) Itu sedang diikuti, saya yakin ada," kata Buwas di Komplek Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2017).

"Sekarang sedang penelusuran di semua wilayah. Kita kerja sama Polri, TNI, Bea Cukai. Sudah ketangkap PMJ, kita sama-sama pengungkapan lanjutannya," ujar mantan Kabareskrim Polri ini.

Menurutnya proses ungkap tuntas jaringan besar akan efektif bila dilakukan dilakukan bersama-sama. Aparat juga akan menyasar dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terkait jaringan 1 ton sabu ini.

"Nanti penelusuran TPPU kita sama-sama, penelusuran jaringan kita juga sama-sama. Sekarang mana bagian BNN, mana bagian kepolisian, mana bagian Bea Cukai dan juga melibatkan BIN kita serahkan karena kita bicara mengenai negara bangsa ini," terang Buwas.

Kamis (13/7) kemarin, aparat gabungan Polda Metro Jaya dan Polresta Depok berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 1 ton sabu. Sabu tersebut berasal dari China dan diselundupkan lewat jalur laut, melalui Pelabuhan Merak, Banten.

Penangkapan terbesar sepanjang sejarah ini terungkap setelah Polri menerima informasi dari Kepolisian Taiwan bahwa akan ada pengiriman sabu ke Indonesia dalam jumlah besar oleh 6 WN Taiwan.

Namun saat penangkapan, polisi hanya mendapatkan 4 pelaku. Mereka adalah:

1. Lin Ming Hui (WN Taiwan-ditembak mati)
2. Chen Wei Cyuan (WN Taiwan-ditangkap)
3. Liao Guan Yu (WN Taiwan-ditangkap)
4. HYL (WN Taiwan-sempat kabur dan berhasil ditangkap)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Buwas Yakin Jaringan 1 Ton Sabu Kerja Sama dengan Penghuni Lapas"

Post a Comment