.

Demi Pilpres 2019, Prabowo Disebut Akan Bertemu SBY, Apa yang Mereka Bicarakan?

Demi Pilpres 2019, Prabowo Disebut Akan Bertemu SBY, Apa yang Mereka Bicarakan?

Demi Pilpres 2019, Prabowo Disebut Akan Bertemu SBY, Apa yang Mereka Bicarakan?



Berita Terdalam - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan bertemu Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam waktu dekat.

"Yah pak Prabowo dan pak SBY masih terus mencocokan waktu," ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (24/7/2017).

Muzani memaparkan Prabowo selama beberapa waktu ke depan sedang sibuk dengan jadwalnya. Karena itu dua Ketua Umum partai belum bisa dijadwalkan bertemu.

Ketua memliki agenda yang padat dan Insya Allah dalam waktu dekat beliau akan ketemu pada waktu yang cocok," kata Muzani.

Muzani memaparkan dari sisi waktu masih terlalu dini untuk melakukan koalisi dengan Demokrat. Karena pemilu akan berlangsung pada April 2019.

Tapi menurut rancangan dari agenda KPU itu sekitar bukan September tahun depan harus diumumkan koalisi capres dan pasangannya," kata Muzani.

Setidaknya akhir tahun ini atau awal tahun depan Gerindra kata Muzani sudah mulai tergambar koalisinya. Karena itu Prabowo mulai mendekat kepada SBY dalam waktu dekat ini.

Tahun ini atau awal tahun depan sudah tergambar pembicara pembicaraan yang di sana sudah harus dilakukan dari sekarang. Sekalipun pembicaraan final itu belum tentu menggambarkan apa yang dibicarakan hari ini," kata Muzani.

Sebelumnya sudah tersiar kabar jika Partai Demokrat mewacanakan mengusung putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pilpres 2019, sedangkan Gerindra akan kembali mengusung Prabowo.
Read More
Budi Waseso sebut penemuan sabu 1 ton bukan prestasi membanggakan

Budi Waseso sebut penemuan sabu 1 ton bukan prestasi membanggakan

Budi Waseso sebut penemuan sabu 1 ton bukan prestasi membanggakan


Berita Terdalam - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menyebut prestasi kepolisian mengungkap penyelundupan 1 ton sabu, bukan sesuatu membanggakan. Ini dikarenakan jumlah sabu berhasil masuk di Indonesia lebih besar.

Penemuan 1 ton itu enggak buat saya bahagia dan bangga, yang lolos lebih dari itu," kata Waseso dalam acara Mukernas II DPP PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (20/7).

Mantan Kabareskrim Polri, ini mengaku kecolongan atas penyelundupan sabu 5 ton masuk ke Indonesia beberapa waktu lalu. Itu dikarenakan teknologi para penyelundup narkoba lebih canggih dibanding milik BNN.

Budi mengaku telah menemui salah satu produsen narkotika di Tiongkok, menyuplai barang haram tersebut ke Indonesia. Ternyata pembuatan narkotika di Tiongkok diperbolehkan dan pemerintah setempat tak diberi kewenangan untuk mencegah.

"Ternyata di sana enggak melarang berbuat apa saja kecuali kejahatan. Waktu saya ke Cina, itu saya minta hentikan narkoba di tempat asal tapi enggak bisa," ungkap Waseso.

Selain Cina, ada 11 negara juga memproduksi narkoba untuk pasar Indonesia. Setidaknya ada 72 jaringan aktif membantu menyebarkan narkotika di Indonesia.

Dari hasil penelusurannya, Indonesia menjadi konsumen jenis narkoba. Berbeda dengan negara lain. Biasanya hanya beberapa jenis narkotika dikonsumsi warganya.

"Amerika Serikat itu narkoba cuma 6 jenis, Amsterdam (Belanda) 5 jenis, Kolombia 3 jenis, Rusia 3 jenis, Prancis 3 jenis. ENggak ada yang lebih dari 7 jenis," kata dia.

Sebaliknya di Indonesia ada ratusan jenis narkotika yang dikonsumsi warganya. "Di Indonesia semua jenis ada. 800 jenis baru narkoba juga ada di Indonesia," terangnya.
Read More
Setya Novanto Jadi Tersangka, Fahri Hamzah: Untuk Menghibur Publik

Setya Novanto Jadi Tersangka, Fahri Hamzah: Untuk Menghibur Publik

Setya Novanto Jadi Tersangka, Fahri Hamzah: Untuk Menghibur Publik


Berita Terdalam - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ikut angkat bicara soal penetapan Setya Novanto sebagai tersangka kasus e-KTP yang ditangani KPK. Menurut Fahri, penetapan tersebut hanya untuk menghibur publik.

Ya kan memang sudah di rencanakan dari awal kan bahwa mau ditersangka kan. Itu sudah direncanakan dari awal untuk menghibur publik, bagus lah," kata Fahri saat dihubungi wartawan, Senin (17/7/2017).

Ya kan ketua KPK yang ngomong kami tidak akan mengecewakan ya. Gitu aja," imbuhnya.

Fahri mengatakan, Selasa (18/7) besok pimpinan DPR baru akan menggelar rapat. "Besok lah, kita besok mau rapim (rapat pimpinan) pagi jam 10," ujar Fahri

Fahri sempat mengatakan kasus e-KTP itu tidak ada dan hanya rekayasa. Dengan penetapan tersangka ini, Fahri menuding KPK hanya ingin memenuhi janji kepada masyarakat.

Ya makannya seperti yang sudah dikatakan oleh pimpinan KPK itu, karena ini kan tidak boleh antiklimaks. Publik kan menginginkan tersangka baru, ya sudah sudah ditetapkan tersangka sesuai janji pimpinan KPK kan," tutur Fahri

Fahri menceritakan ketika Novanto selesai menjalani pemeriksaan, ia sempat menanyakan bagaimana hasilnya. Menurutnya, hingga saat ini Novanto belum mengetahui alat buktinya.

"Belum (komunikasi dengan Novanto) kemarin waktu pulang dari pemeriksaan katanya nggak ada masalah jadi memang alat buktinya belum diketahui juga sama Pak Nov sampai sekarang," cerita Fahri.

Ia memastikan Novanto akan hadir pada sidang paripurna, Selasa (18/7). "Kan dia nggak ditahan. Adalah kok dia (Novanto)," tutupnya.
Read More
Wow, Pria Ini Buron Selama 45 Tahun Akhirnya Ketangkap Di Jepang

Wow, Pria Ini Buron Selama 45 Tahun Akhirnya Ketangkap Di Jepang

Wow, Pria Ini Buron Selama 45 Tahun Akhirnya Ketangkap Di Jepang




Berita Terdalam - Seorang pria tersangka pembunuh yang melarikan diri selama lebih dari 45 tahun telah ditangkap di Jepang.

Pria bernama Masaaki Osaka itu adalah seorang revolusioner sayap kiri, seperti dilaporkan situs berita surat khabar Inggris, The Independent, Jumat (9/6/2017).

Osaka didakwa membunuh seorang perwira polisi, Tsuneo Nakamura (21), ketika melakukan demonstrasi di Tokyo, 14 November 1971, demikian menurut Japan Times.

Pria yang kini berusia 67 tahun itu ditangkap polisi Osaka pada 18 Mei 2017 karena melakukan kejahatan yang lain.

Hasil identifikasi melalui beberapa tes DNA, Selasa (6/6/2017), polisi memastikan pria itu adalah Masaaki Osaka, hampir lima dekade ini dicari polisi karena kasus pada November 1971.

Osaka menghindari penyidik selama lebih dari 45 tahun setelah dia melukai Nakamura dengan menggunakan bom molotov pada tahun 1971.

Osaka adalah anggota Komite Nasional Liga Komunis Revolusioner Jepang, yang sering disebut sebagai Chukaku-ha atau "faksi inti tengah",  demikian Japan Times melaporkan.

Awalnya dia ditangkap karena diduga menghalangi polisi yang menggerebek sebuah apartemen yang digunakan sebagai tempat persembunyian Chukaku-ha saat mencari rekan aktivisnya.

Polisi mengatakan Osaka bisa tetap berada dalam pelarian begitu lama karena rekan partainya bersimpatik membantunya.

Masa pelarian Osaka adalah yang terlama jika dibandingkan dengan pelaku tersangka kejahatan besar lainnya, demikian Badan Kepolisian Nasional.

Pihak berwenang menduga kelompok Chukaku-ha secara sistematis mendukungnya selama ini. Sekarang dia dibawa ke Tokyo untuk proses hukum selanjutnya.
Read More
Buwas Yakin Jaringan 1 Ton Sabu Kerja Sama dengan Penghuni Lapas

Buwas Yakin Jaringan 1 Ton Sabu Kerja Sama dengan Penghuni Lapas

Buwas Yakin Jaringan 1 Ton Sabu Kerja Sama dengan Penghuni Lapas
Berita Terdalam - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso (Buwas) meyakini ada keterlibatan penghuni lembaga permasyarakatan (lapas) dalam kegiatan penyelundupan 1 ton sabu asal China yang digagalkan polisi di Merak, Banten. Buwas mengatakan keterkaitan itu sedang ditelusuri.

"(Jaringan sabu 1 ton dengan penghuni lapas) Itu sedang diikuti, saya yakin ada," kata Buwas di Komplek Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2017).

"Sekarang sedang penelusuran di semua wilayah. Kita kerja sama Polri, TNI, Bea Cukai. Sudah ketangkap PMJ, kita sama-sama pengungkapan lanjutannya," ujar mantan Kabareskrim Polri ini.

Menurutnya proses ungkap tuntas jaringan besar akan efektif bila dilakukan dilakukan bersama-sama. Aparat juga akan menyasar dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terkait jaringan 1 ton sabu ini.

"Nanti penelusuran TPPU kita sama-sama, penelusuran jaringan kita juga sama-sama. Sekarang mana bagian BNN, mana bagian kepolisian, mana bagian Bea Cukai dan juga melibatkan BIN kita serahkan karena kita bicara mengenai negara bangsa ini," terang Buwas.

Kamis (13/7) kemarin, aparat gabungan Polda Metro Jaya dan Polresta Depok berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 1 ton sabu. Sabu tersebut berasal dari China dan diselundupkan lewat jalur laut, melalui Pelabuhan Merak, Banten.

Penangkapan terbesar sepanjang sejarah ini terungkap setelah Polri menerima informasi dari Kepolisian Taiwan bahwa akan ada pengiriman sabu ke Indonesia dalam jumlah besar oleh 6 WN Taiwan.

Namun saat penangkapan, polisi hanya mendapatkan 4 pelaku. Mereka adalah:

1. Lin Ming Hui (WN Taiwan-ditembak mati)
2. Chen Wei Cyuan (WN Taiwan-ditangkap)
3. Liao Guan Yu (WN Taiwan-ditangkap)
4. HYL (WN Taiwan-sempat kabur dan berhasil ditangkap)
Read More
Terlalu Berani Seorang Pria Membawa Senjata Air Sofgun Ke Kantor Polisi

Terlalu Berani Seorang Pria Membawa Senjata Air Sofgun Ke Kantor Polisi

Terlalu Berani Seorang Pria Membawa Senjata Air Sofgun Ke Kantor Polisi



Berita Terdalam - Seorang pria berinisial BU (37) diamankan polisi. Sebelumnya, dia ketahuan membawa senjata jenis airgun ketika memasuki kantor Polsek Sunggal di Medan, Sumatera utara (Sumut).

Pria mengaku sebagai wartawan berinisial BU (37). Dia merupakan warga Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang," kata Kapolsek Sunggal Kompol Daniel Marunduri dalam keterangannya, Rabu (12/7/2017).

Daniel mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Selasa (11/7) sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu, BU hendak berkunjung ke Polsek Sunggal, Jalan TB Simatupang.

Unit Reskrim Polsek Sunggal mengamankan seorang laki-laki mengaku sebagai wartawan hendak berkunjung ke Polsek. Lalu dilakukan pemeriksaan karena membawa tas sandang," ujarnya.

Saat dilakukan pemeriksaan, BU melarikan diri. Petugas yang mengetahui hal itu kemudian mengejarnya.

"Setelah diamankan, dilakukan pemeriksaan dan ditemukan sepucuk airgun MP-654-K cal-4,5 MM dan lengkap dengan amunisi serta tidak memiliki izin," terang Daniel.

Kepada petugas, BU mengaku airgun tersebut miliknya. Ia membeli airgun pada 3 tahun yang lalu dengan harga Rp 6 juta.

"Dia mengaku untuk jaga diri. Selain itu, ditemukan barang bukti sebuah botol minyak wangi yang berisi 48 butir peluru besi airgun, sebuah HT, sebuah tas sandang," jelasnya.

Kini, BU beserta barang bukti sudah diamankan di Mapolsek Sunggal. Petugas masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Jadi, (pemeriksaan) ini dalam kesiapsiagaan kita untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Setiap pengunjung di cek identitas serta barang bawaannya," tutup Daniel.
Read More
Anggota DPR Kompak Bantah Dakwaan e-KTP, Ini Kata KPK

Anggota DPR Kompak Bantah Dakwaan e-KTP, Ini Kata KPK

Anggota DPR Kompak Bantah Dakwaan e-KTP, Ini Kata KPK



Berita Terdalam - Saksi unsur DPR yang dipanggil KPK kompak menolak isi dakwaan kasus korupsi e-KTP dengan membantah menerima aliran dana dan tidak mengenal tersangka Andi Agustinus alias Andi Narogong. KPK menyebut penanganan perkara tidak bergantung pengakuan.

"Soal bantahan-bantahan saya kira soal posisi KPK masih sama. Sejak KPK melakukan penanganan kasus korupsi kami tidak bergantung pada bantahan atau pengakuan pihak-pihak," tegas Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Senin (10/7/2017).

Sebagian besar saksi yang dihadirkan KPK juga pernah menjadi saksi sebelumnya di persidangan dengan terdakwa Irman dan Sugiharto. Dalam kesaksian terhadap Andi Narogong, mereka mengaku dimintai keterangan tak jauh berbeda.

Tentu kita butuh melakukan pemeriksaan kembali terhadap saksi-saksi tersebut. Meskipun mereka sudah menyampaikan di persidangan untuk Irman dan Sugiharto, ketika kita melakukan penyidikan baru untuk tersangka yang lain, menurut hukum acara, maka kami perlu melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi tersebut. Tentu ketika ada informasi baru kita akan lakukan klarifikasi lebih lanjut," papar Febri.

Secara umum konstruksinya sama, tapi ada pendalaman-pendalaman tertentu terkait perbuatan tersangka," imbuhnya.

Dalam pemeriksaan saksi klaster politik yang dilakukan KPK sejak pekan lalu, beberapa anggota maupun eks anggota DPR menyangkal menerima duit haram e-KTP. Mereka juga menyatakan tak pernah mengenal, apalagi berkomunikasi dengan Andi Narogong.

Merka yang membantah adalah antara lain Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. Ada pula Anggota Komisi VIII Abdul Malik Haramain, Anggota Komisi II Arif Wibowo, mantan Ketua DPR Marzuki Alie, Anggota Komisi VIII Khatibul Umam, dan Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini. Terakhir, mantan pimpinan Komisi II DPR Taufiq Effendi dan Teguh Juwarno.
Read More
Akhirnya Ditangkap, Ini Dia Pelaku Yang Pernah Memasang Bendera ISIS Di Mapolsek Kebayoran Lama

Akhirnya Ditangkap, Ini Dia Pelaku Yang Pernah Memasang Bendera ISIS Di Mapolsek Kebayoran Lama

Akhirnya Ditangkap, Ini Dia Pelaku Yang Pernah Memasang Bendera ISIS Di Mapolsek Kebayoran Lama


Berita Terdalam - Seseorang yang diduga telah memasang bendera kelompok militan ISIS di Mapolsek Kebayoran Lama, Jakarta pada awal pekan ini, berhasil diringkus aparat kepolisian.

Terduga yang berinisial GOH, yang berusia 20 tahun, diketahui telah berbaiat (menyatakan setia) kepada kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS, kata polisi.

Temuan polisi menyebutkan pelaku mengaku memperoleh materi ideologi ISIS melalui internet, salah-satunya dari grup dan channel telegram seperti Manjanik, Ghuroba, UKK dan Khilafah Islamiyah.

Kepada polisi, GOH mengaku telah membeli salah satu buku karya Aman Abdurrahman -pemimpin Jamaah Ansharut Daulah yang berafiliasi dengan ISIS- secara online  dan  pembuatan surat ancaman itu terinspirasi dari buku karangan Oman Abdurrahman tersebut," tambahnya.

Setelah melakukan baiat, GOH dilaporkan melakukan kegiatan fisi, latihan memanah dengan panah dan busur panah yang dimilikinya.

Maksud dari latihan itu adalah agar tubuh selalu siap untuk melakukan jihad pada kapanpun, yang juga dianjurkan pda grup-grup telegram yang diikutinya," para Rikwanto.

GOH juga mengaku bahwa aksinya memasang bendera ISIS itu sebagai "peringatan kepada seluruh aparat mengenai haramnya hukum demokrasi".

Dia juga mengklaim aksinya itu untuk mengingatkan kepada seluruh aparat kepolisian bahwa "Islam akan berkuasa di dunia dan mendirikan khilafah".

Saat ini polisi terus melakukan pemeriksaan terhadap terduga yang saat ini ditahan di rumah tahanan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.
Read More
Belajar Dari Medsos Simpatisan ISIS Ini Berniat Ke Suriah

Belajar Dari Medsos Simpatisan ISIS Ini Berniat Ke Suriah

Belajar Dari Medsos Simpatisan ISIS Ini Berniat Ke Suriah


Berita Terdalam - Simpatisan ISIS yang ditangkap Polda Sumsel, Toni Rianda (24), baru bekerja sehari di salah satu perusahaan tambang di Muara Enim. Terperiksa berencana berangkat ke Suriah untuk mendalami jaringan itu.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengungkapkan, terperiksa berangkat dari kampungnya di Riau menuju Muara Enim, Sumatera Selatan, menggunakan bus beberapa hari lalu. Kedatangannya di Muara Enim karena mendapatkan tawaran pekerjaan.

Kita sudah komunikasi dengan perusahaan (tambang) di sana (Muara Enim), terperiksa baru sehari bekerja. Dia ingin ke Suriah," ungkap Agung, Sabtu (8/7).

Agung menyempatkan berbincang dengan terperiksa di ruang riksa Jatanras Polda Sumsel. Dari hasil perbincangannya, terperiksa mengaku menyesali perbuatannya. Tidak juga belum mengetahui jika ISIS termasuk organisasi radikal yang dilarang di Indonesia.

"Setelah dilihatkan video pemenggalan kepala oleh ISIS, dia baru tahu kalau itu seperti itu. Dia bilang menyesal pak," ujarnya.

Meski demikian, kata Agung, statusnya bisa saja dinaikkan menjadi tersangka jika di dalam laptop pribadinya ditemukan bukti-bukti kuat. Sanksi yang dikenakan yakni Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik Nomor 19 Tahun 2016.

Dia belajar ISIS secara sendiri, buka Medsos. Nanti kita lihat hasil pemeriksaan, apa maksud memposting itu. Artinya kita menangkap pelaku ini untuk prefentifnya," pungkasnya.
Read More
Pak Djarot Saiful Hidayat Ikut Bicara Soal Kasus Kaesang

Pak Djarot Saiful Hidayat Ikut Bicara Soal Kasus Kaesang

Pak Djarot Saiful Hidayat Ikut Bicara Soal Kasus Kaesang



Berita Terdalam - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kata 'ndeso' tidak ada unsur kebencian, melainkan sebagai guyonan. Sehingga dia menilai, kasus yang menjerat putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep bukanlah ujaran kebencian.

Djarot menilai, kata ndeso yang disampaikan Kaesang dalam video blog nya bukan merupakan ujaran kebencian. Tidak seharusnya, Muhammad Hidayat melaporkan Kaesang ke pihak kepolisian.

Lah iyo kan lucu ya. Begini loh, kata kata ndeso kalau di kami itu kan guyonan ya, gurauan saja lah sebetulnya. Kalau kami ya orang desa, orang desa dianggap ndeso ya ora opo opo, gitu aja kok. Kok terlalu jauh toh?," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/7).

Mantan Wali Kota Blitar ini mengungkapkan, permasalahan ini jangan lah terlalu dibesar-besarkan ke publik. Untuk itu dia berharap kepada media untuk tidak lagi membesarkan masalah tersebut.

Makanya tolonglah media jangan bikin gaduh ya, ada yang lapor biarin aja ga usah direken. Apa ya direken, ga usah ditanggapi, di ekspose. Wong kecil aja begitu ya, banyak hal besar yang harus kita urusin," ujarnya.

Kasihan polisi dong, kecil-kecil diurusin akhirnya yang besar gak diurusin ya. Yang seperti itu ngapain toh? Apalagi persoalan kecil seperti itu ya." pungkas Djarot.
Read More
Nasib Sial, Ditembak Mati Saat Melakukan Perampokan Dirumah Seorang Kopaska TNI AL

Nasib Sial, Ditembak Mati Saat Melakukan Perampokan Dirumah Seorang Kopaska TNI AL

Nasib Sial, Ditembak Mati Saat Melakukan Perampokan Dirumah Seorang Kopaska TNI AL


Berita Terdalam - Abdul Aziz (28) dan Nadi Binto (26) bukan perampok kelas teri. Dalam aksinya mereka bahkan berani menembak polisi dengan senjata api rakitan.

Catatan Kepolisian menunjukkan kedua pelaku merupakan kelompok penjahat spesialis pencurian mobil L 300 dan sepeda motor, yang sangat meresahkan warga Surabaya. Tercatat 88 TKP sejak tahun 2016 telah disatroni.

Kelompok Abdul Aziz selalu membawa senjata tajam, airsoft gun dan senjata api saat beraksi. Mereka juga percaya diri karena membawa jimat.

Jimat itu dibungkus kain warna hitam dan diselipkan dalam tubuh. Para perampok itu rupanya yakin jimat tersebut punya kekuatan untuk melindungi mereka.

Namun rupanya jimat tersebut tak berguna jika harus menghadapi peluru perwira Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL. Dua perampok ini tak berdaya ditembak Mayor Tunggul Waluyo.

Rupanya para perampok spesial curanmor ini salah pilih target. Mereka tak tahu rumah di Jl Simorejo, Surabaya, itu adalah rumah anggota pasukan elite TNI AL.

Rabu (5/7) dini hari, Mayor Tunggul mendengar ada suara aneh di garasi rumahnya. Dia melihat para perampok berusaha membawa kabur motor Honda Beat miliknya.

Kemudian perwira Kopaska ini naik ke lantai dua mengambil senpi jenis FN miliknya. Saat itu juga Mayor Tunggul meneriaki maling dan memberikan tembakan sebanyak tiga kali. Namun pelaku mengeluarkan senjata tajam.

Mayor Tunggul melepaskan tembakan dan mengenai Abdul Azis. Dia jatuh dan dihajar oleh warga hingga tewas di lokasi.

Kemudian, tembakan kelima, mengenai satu pelaku lagi yang bernama Nadi Binto. Polisi menemukan motornya di Jalan Krembangan. Tapi pelakunya sudah tidak ada di lokasi dekat motor yang banyak darah.

Belakangan diketahui Nadi Binto juga tewas. Namun jenazahnya dibawa oleh satu pelaku lain untuk dimakamkan di Madura. Petualangan kelompok ini pun berakhir gara-gara apes pilih target
Read More
Ternyata Pelapor Anak Jokowi Masih Seorang Tersangka

Ternyata Pelapor Anak Jokowi Masih Seorang Tersangka

Ternyata Pelapor Anak Jokowi Masih Seorang Tersangka


Berita Terdalam - Muhammad Hidayat Simanjuntak melaporkan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep dengan tuduhan ujaran kebencian. Namun ternyata Hidayat Simanjuntakjuga masih menyandang status sebagai tersangka atas kasus ujaran kebencian terhadap Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan saat aksi 411.

Kasusnya ditangani langsung oleh Polda Metro Jaya. "Ya bener. Dia juga sudah tersangka. Dia pernah dilaporkan terkait ujaran kebencian," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (5/7).

Argo menuturkan, pihaknya sempat melakukan penahanan pada Hidayat. Namun akhirnya dibebaskan. "Sebenarnya ditahan. Cuma ditangguhkan," katanya.

Dia tidak menjelaskan alasan polisi membebaskan Hidayat. Menurutnya, itu sudah dipertimbangkan oleh penyidik. "Ya tentu alasan subjektivitas penyidik. Seperti dia tidak akan melarikan diri," jelasnya.

Meski penahanan Hidayat ditangguhkan, Argo memastikan kasusnya tetap berjalan dan diproses. "Masih lanjut. Tetap diproses kasusnya," tegasnya.

Sebelumnya, Muhamad Hidayat Simanjuntakmelaporkan akun media sosial Youtube milik Kaesang Pangarep yang merupakan putra bungsu dari Presiden Joko Widodo ke Polres Metro Bekasi Kota. Hidayat menilai, isi salah satu video tersebut mengandung ujaran kebencian.

Saya melakukan pelaporan tersebut adalah sebagai bentuk kepedulian, selaku warga negara yang ingin kontribusi terhadap kebaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya penegakan hukum," kata Hidayat sapaan akrabnya di rumahnya di Perumnas 1, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (5/7).

Hidayat mengatakan, yang dilaporkan merupakan akun media sosial. Dia tak mengetahui siapa sebetulnya pemilik akun tersebut, apakah putra dari Presiden Joko Widodo atau bukan. Ia menganggap dalam video berjudul #BapakMintaProyek terdapat dugaan pidana ujaran kebencian.

Yang paling mudah diingat adalah kata 'Dasar Ndeso', dan kata-kata kafir, ada di dalam LP (laporan) saya," katanya.Dia mengatakan, pelaporan kepada polisi merupakan langkah benar, ketimbang melakukan aksi persekusi.

Read More
Seorang ABG  Berpacaran Dengan Nenek Rohaya Kok Bisa???

Seorang ABG Berpacaran Dengan Nenek Rohaya Kok Bisa???

Seorang ABG  Berpacaran Dengan Nenek Rohaya Kok Bisa???


Berita Terdalam - Bukan hal material yang membuat Selamet Riyadi (16) memutuskan menikahi Rohaya (71), melainkan sesuatu yang lain. Apa itu?

"Orangnya baik. Pas aku sakit aja dirawat (oleh Rohaya)," kata Selamet saat dihubungi perangkat Desa Karangendah, Kecamatan Lengkiti, Ogan Komering Ulu (OKU), Selasa (4/7/2017).

Menurut keterangan perangkat desa setempat, Selamet tinggal bersama Rohaya beberapa waktu terakhir. Ia sempat sakit malaria. Nah, Rohaya-lah yang merawatnya hingga sembuh.

Selamet hidup sendiri setelah ditinggalkan orang tuanya lantaran bercerai. Sedangkan Rohaya ditinggalkan anak semata wayangnya merantau. Hati kedua insan ini perlahan dekat.

Saat Selamet berniat mempersunting Rohaya, banyak orang kaget. Termasuk perangkat desa. Sebab, selisih usia keduanya mencapai 55 tahun. Namun, karena tekad Selamet sudah bulat, warga dan perangkat desa mendukung.

"Saya bilang sama anaknya, daripada jadi fitnah dan bebala (dosa), lebih baik saya nikah saja dengan bunda. Kemudian anaknya bilang boleh, tapi tanya dulu sama RT atau kadus (kepala dusun)," ujar Selamet.

Karena telah mendapat izin dari anaknya, akhirnya Selamet, yang sudah cinta mati kepada Rohaya, menyampaikan niat tersebut kepada ketua RT dan kepala dusun tempat mereka tinggal.

Saya bilang sama ketua RT dan Kadus, akhirnya ada solusi. Ya dengan uang tabungan Rp 200 ribu akhirnya bisa menikahi bunda. Kalau kemarin manggilnya 'bibi'. Sekarang saya panggil 'bunda' untuk menyesuaikan," kata Selamet, yang sesekali keceplosan menyebut 'bibi'.

Selamet tak ambil pusing soal penilaian orang terkait dengan pernikahan yang digelar di rumah Ketua RT I, Dusun I, Desa Karangendah, Kecamatan Lengkiti, itu. Menurut dia, niatnya baik. Dia dan Rohaya juga sama-sama jatuh cinta.
Read More
Setelah Melakukan Hubungan Badan, Remaja 15 Tahun Foto Dengan Bugil

Setelah Melakukan Hubungan Badan, Remaja 15 Tahun Foto Dengan Bugil

Setelah Melakukan Hubungan Badan, Remaja 15 Tahun Foto Dengan Bugil



Berita Terdalam - AS (15) remaja putus sekolah menyetubuhi 'cinta monyetnya' yang berumur 13 tahun. AS pun dipolisikan oleh orangtua korban di Polsek Negara, Jembrana Bali Senin (4/7).

Remaja yang tidak tamat SMP ini mengaku mengenal korban saat korban baru tamat SD. Saat merayakan kelulusan itulah, AS mencoba untuk merayu korban hingga berlanjut 'cinta monyet'.

Setelah saling tukar pin, keduanya terus berkomunikasi lewat BBM hingga berlanjut pada pertemuan Sabtu malam kemarin. Korban diajak ke kamar kos oleh pelaku.

Korban tidak bisa pulang lantaran kamar kos dikunci oleh pelaku. Pelaku mengaku menyetubuhi korban sebanyak empat kali saat itu hingga pagi hari," kata Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak A Soaai, Senin (4/7).

Lanjut Yusak, sebelumnya pelaku juga pernah menyetubuhi korban saat masih SD sebanyak tiga kali. Jadi hingga kasus ini terungkap pelaku telah menyetubuhi korban sebanyak 7 kali. Tak hanya itu, pelaku juga sempat memfoto korban dalam keadaan bugil.

Dilaporkannya kasus ini oleh orangtua korban lantaran, korban hilang seharian. Hal ini membuat orangtua korban bersama keluarga mencari tahu keberadaannya.

Hingga akhirnya mendapat informasi kalau korban ada di sebuah kos bersama pacarnya. Saat itulah korban dan pelaku yang dalam keadaan bugil di kamar kos digerebek oleh orang tuanya.

Di hadapan orangtuanya, korban mengaku pertama kali disetubuhi di kamar kos pelaku namun tidak sampai menginap. Itu terjadi saat sehari setelah perkenalannya dengan pelaku sekitar sebulan lalu.

Saat itu juga orangtua korban melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Berkat laporan tersebut jajaran Reskrim Polres Jembrana langsung mengamankan pelaku yang kabur ke rumahnya guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

AKP Yusak A Soaai menjerat pelaku dengan pasal 81 UURI Nomor 17 tahun 2016, tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan ke dua atas UURI No 23 tahun 2003 tentang perlindungan anak.

"Ancaman hukumannya minimal lima tahun dan maksimal 15 tahun. Tetapi karena pelaku masih di bawah umur kami tidak lakukan penahanan hanya saja kita amankan dengan pertimbangan untuk keamanan pelaku," tutupnya.
Read More
17 Daftar Nama Koban Letusan Kawah Sileri Dieng Dan Kondisi Saat Sekarang

17 Daftar Nama Koban Letusan Kawah Sileri Dieng Dan Kondisi Saat Sekarang

17 Daftar Nama Koban Letusan Kawah Sileri Dieng Dan Kondisi Saat Sekarang



Berita Terdalam - Kawah Sileri di kawasan wisata Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah,meletus, Minggu (2/7/2017) siang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara melaporkan, saat terjadi letusan terdapat 17 pengunjung yang tengah berada di lokasi.

Sedikitnya 4 orang menderita luka-luka dan dirawat di Puskesmas I Batur. Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi korban jiwa meninggal dunia.

Petugas dari BPBD Kabupaten Banjarnegara, PVMBG, TNI, Polri, SKPD, relawan dan lainnya sudah berada di lokasi. Pengunjung maupun warga diminta untuk meninggalkan lokasi dan untuk area kawah sudah dikosongkan.

Kejadian tersebut berpotensi akan menimbulkan letupan susulan. Hingga saat ini status Gunung Dieng masih normal aktif. Belum ada kenaikan status terkait dengan peningkatan aktivitas gunung dan letusan yang terjadi pada siang in

Berikut data korban yang didapatkan dari rilis tertulis Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho:

1. Mirotun (30), tidak ada luka, terkena lumpur

2. Ayu Nur Aeni (10), tidak ada luka, terkena lumpur

3. Muzaefah (32), tidak ada luka, terkena lumpur

4. Haromi (55), tidak ada luka, terkena lumpur

5. Heti Handayani (13), tidak ada luka, terkena lumpur

6. Nur Holisoh (24), tidak ada luka, terkena lumpur

7. Zulfa Yanti (9), tidak ada luka, terkena lumpur

8. Badru Utamam (37), tidak ada luka, terkena lumpur

9. Moh Fidsa Aswa Muzafar (2), luka lecet di atas telinga sebelah kiri dan lengan kanan

10. Muh Zahromi (50), tidak ada luka, terkena lumpur

11. Mutamimah (31), tidak ada luka

12. Siti Hudifah (30), tidak ada luka

13. Muainah (44), luka patah tertutup lengan sebelah kiri, dirujuk ke Pekalongan

14. Toyibah (50), tidak ada luka atau kaget

15. Nurbaiti (12), tidak ada luka atau kaget

16. Cucu Nofalia (26), tidak ada luka, sesak napas

17. Ika Setiyani (25), luka sobek di kepala belakang sebelah kiri
Read More
Saat Terjadi Penusukan Terhadap Dua Polisi, Ini Cerita Pedagang Yang Berada Di TKP

Saat Terjadi Penusukan Terhadap Dua Polisi, Ini Cerita Pedagang Yang Berada Di TKP

Saat Terjadi Penusukan Terhadap Dua Polisi, Ini Cerita Pedagang Yang Berada Di TKP
Berita Terdalam - Seorang pedagang minuman di depan Masjid Falatehan, Anton (43) mengaku berada di lokasi ketika penyerangan seorang pria terhadap dua anggota polisi pada Jumat (30/6/2017) lalu.

Ia bercerita, saat kejadian penikaman anggota polisi terjadi, dirinya juga tengah menjalankan ibadah Shalat Isya. Ia berada di shaf ketiga sebelah kiri sedangkan para korban penikaman berada di shaf yang sama namun di ujung sebelah kanan.

Pas habis salam saya kaget tiba-tiba orang itu (pelaku) ngeluarin pisau panjang banget gitu," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (1/7/2017).

Ia mengaku masih mengingat dengan jelas ciri-ciri pelaku penikaman tersebut. (Pelaku) pake kemeja pendek, agak gemukan. Pake kemeja lengan pendek, rambutnya lurus orangnya enggak begitu item," sebutnya.

Ia mengatakan, setelah pelaku mengeluarkan pisau jamaah di dalam masjid yang mayoritas adalah anggota polisi berlarian.

Orang lari saya ikut lari kaya di film aja. Lagi gini dia (pelaku) lari-lari kejar si Brimob itu. Brimob pada lari sana sini saya ikut lari juga," kata dia.

Menurut pria yang berjualan di kawasan masjid yang terletak di Jakarta Barat ini, kejadian penikaman tersebut terjadi begitu cepat. Dalam waktu sekejap ia telah melihat para korban tergeletak di lantai masjid.

Kejadiannya cepet saya juga trauma dari semalem enggak bisa tidur. Biasanya saya sampai isya (berjualan) ini mah enggak tau (hari ini)," kata dia.

Ia pun mengaku tak pernah mengenal pelaku yang diyakini oleh pihak Polisi bernama Mulyadi tersebut, Enggak pernah liat saya orangnya, saya di sini 35 tahun (berjualan)," tutupnya.

Seperti diketahui, anggota Resimen 1 Gegana AKP Dede Suhatmi dan anggota Resimen 3 Pelopor Briptu M Syaiful Bakhtiar menjadi korban dalam penikaman tersebut.

Setelah kejadian itu, korban dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina dan kemudian dipindah ke RS Polri Kramatjati untuk menjalani perawatan.
Read More